Bee Gees
Bee Gees adalah grup musik yang
dulunya terdiri dari tiga bersaudara: Barry,
Robin,
dan Maurice Gibb.
Sepanjang empat puluh tahun karier mereka yang sukses di industri musik
rekaman, mereka pernah mengalami dua kali puncak kejayaan. Puncak kejayaan
mereka yang pertama berlangsung dari akhir tahun 1960-an hingga awal tahun
1970-an sebagai trio yang membawakan lagu-lagu "soft rock" yang
harmonis. Puncak kejayaan yang kedua berlangsung pada akhir tahun 1970-an
sebagai band beraliran disko.
Lagu-lagu yang dibawakan Bee Gees mudah sekali dikenali karena mereka bernyanyi
dengan memakai memakai teknik harmoni rapat
tiga bagian. Vibrato
yang jernih dari Robin Gibb sebagai lead merupakan ciri khas lagu-lagu hit awal
mereka hingga digantikan oleh suara falseto
dari Barry Gibb sebagai ciri khas Bee Gees pada akhir 1970-an dan sepanjang
1980-an. Tidak hanya Gibb bersaudara bersama-sama menciptakan semua lagu-lagu
hit mereka, mereka juga bertindak sebagai produser dan menciptakan lagu hit
untuk artis-artis lain. Sepanjang lima dekade karier mereka, Bee Gees paling
sedikit memiliki satu lagu per dekade yang sampai di urutan Top 10 Amerika
Serikat: "I've Gotta Get A Message To You", "I Started A
Joke" (1960-an), "Nights On Broadway", "How Deep Is Your
Love", "Stayin' Alive" (1970-an), "One" (1980-an),
"Alone" (1990-an), dan "This Is Where I Came In" (2000-an).
Gibb bersaudara dilahirkan di Pulau
Man dari orang tua berkebangsaan Inggris. Mereka
menghabiskan beberapa tahun masa kanak-kanak di Chorlton,
Manchester,
Inggris. Pada akhir tahun 1950-an, keluarga Gibb pindah ke Brisbane,
Queensland, Australia, tempat Gibb bersaudara memulai karier musik mereka.
Setelah mulai dikenal berkat lagu "Spicks
and Specks" (singel ke-12) yang sampai di tangga
lagu Australia, Bee Gees kembali ke Britania Raya pada Januari 1967. Dari
Inggris, produser Robert
Stigwood lalu mempromosikan mereka ke penggemar
musik mancanegara. Bee Gees diperkirakan secara total telah menjual lebih dari
200 juta keping rekaman [1]
hingga menempatkan mereka sebagai salah satu artis musik terlaris
sepanjang zaman. Mereka diabadikan di Rock and Roll Hall of
Fame pada tahun 1997. Brian
Wilson, pimpinan band legendaris Beach Boys
bertindak sebagai pembawa acara, dan menyebut Bee Gees sebagai "keluarga
kerajaan harmoni Britania" karena "harmoni vokal mereka termasuk
paling tidak diragukan lagi dan bertahan paling lama sepanjang era rock and
roll". Di Bee Gees Hall of Fame
tertulis bahwa "Hanya Elvis
Presley, The
Beatles, Michael
Jackson, Garth
Brooks, dan Paul
McCartney yang bisa menjual lebih banyak daripada
Bee Gees".
Setelah Maurice Gibb meninggal mendadak pada 12 Januari
2003, Barry dan Robin Gibb untuk sementara mengistirahatkan aktivitas Bee Gees
yang selama ini tidak terputus selama empat puluh lima tahun. Pada 7 September
2009, Robin Gibb mengungkap bahwa dirinya dan Barry Gibb telah setuju untuk
membentuk kembali Bee Gees dan manggung lagi. Robin meninggal dunia 20 Mei 2012
setelah lama menderita kanker. Dari empat bersaudara, hanya Barry yang kini
masih hidup.
Sejarah
Tahun-tahun awal

Gibb bersaudara lahir di Pulau
Man, namun keluarganya pindah ke kota asal sang bapak (Hugh
Gibb) di Chorlton-cum-Hardy,
Manchester, Inggris
pada awal tahun 1950-an. Manchester adalah tempat Gibb bersaudara mulai
menyanyi secara harmoni. Pada satu kesempatan, Gibb bersaudara diminta
melakukan lip
sync diiringi rekaman piringan hitam di bioskop
Gaumont setempat (seperrti juga dilakukan oleh anak-anak lainnya pada
minggu-minggu sebelumnya). Namun mereka pergi ke bioskop sambil berlari, dan
secara tidak sengaja Maurice menjatuhkan piringan hitam yang dibawanya hingga
rusak. Mereka tiba di tempat pertunjukan tanpa memiliki piringan hitam yang
bisa diputar. Sebagai gantinya Gibb bersaudara menyanyi secara live. Tanggapan
penonton ternyata positif, dan mereka memutuskan untuk mengejar karier di
bidang tarik suara.
Pada 1958, keluarga Gibb, termasuk putra terkecil yang
masih bayi bernama Andy
(lahir 5 Maret 1958 di Manchester, Inggris), bermigrasi ke Redcliffe
di Queensland, Australia. Tiga Gibb bersaudara yang
masih remaja mulai tampil di atas panggung untuk mencari uang saku. Pertama
mereka menyebut diri the Rattlesnakes sebelum nantinya memakai nama Wee
Johnny Hayes & the Bluecats. Promotor sirkuit balap, Bill Goode
menyaksikan penampilan mereka di Brisbane's Speedway Circuit, dan
memperkenalkan mereka kepada Bill Gates yang bekerja sebagai DJ di radio. Gates
menamakan kelompok vokal Gibb bersaudara sebagai "Bee Gees" yang
dibuat dari gabungan inisial nama depannya (B) dan nama belakang Bill Goode
(G). Asal usul nama Bee Gees bukanlah singkatan dari "Brothers Gibb"
(Gibb Bersaudara) seperti dipercaya banyak orang.
Pada 1960, Bee Gees sudah tampil dalam berbagai acara
televisi, dan selama beberapa tahun berikutnya mereka tampil secara reguler di
atas panggung resor-resor yang ada di pesisir Queensland. Bakat mencipta lagu
yang dimiliki Barry menarik perhatian bintang penyanyi Australia bernama Col Joye
yang membantu Gibb bersaudara mendapatkan kontrak dari Festival
Records pada tahun 1963 dengan memakai nama
"Bee Gees." Mereka merilis dua hingga tiga singel per tahunnya
sementara Barry rajin mencipta lagu untuk sejumlah artis Australia lainnya.
Mereka berhasil mencetak sebuah lagu hit kecil-kecilan
"Wine and Women" pada tahun 1965. Kesuksesan tersebut berlanjut
dengan piringan
hitam pertama yang berjudul The
Bee Gees Sing and Play 14 Barry Gibb Songs.
Pada akhir 1966, Gibb bersaudara memutuskan untuk kembali ke Inggris. Meskipun
demikian, anggota keluarga yang lainnya tidak ikut, dan tetap tinggal di
Australia. Pada Januari 1967, ketika berada di laut dalam perjalanan menuju
Inggris, mereka mendengar kabar bahwa lagu "Spicks
and Specks" berhasil menjadi lagu hit nomor satu
pada bulan Oktober 1966. Lagu yang sama telah mendapat penghargaan Singel
Terbaik Tahun 1966 oleh Go-Set yang waktu itu sebuah surat kabar paling
populer dan berpengaruh.
Akhir 1960-an hingga
populer ke seluruh dunia
Sebelum mereka berangkat dari Australia ke Inggris, Hugh
Gibb mengirimkan pita demo ke Brian
Epstein yang juga menangani The Beatles
sekaligus direktur NEMS,
sebuah toko rekaman dan promotor musik Britania. Brian Epstein kemudian
menyampaikan pita demo tersebut ke Robert
Stigwood yang waktu itu baru saja bergabung dengan
NEMS. Setelah mengikuti sebuah audisi yang diadakan Stigwood pada Februari
1967, Bee Gees menandatangani kontrak lima tahun yang menetapkan Polydor Records
sebagai label rekaman Bee Gees di Britania Raya. ATCO
Records bertindak sebagai distributor rakaman-rekaman Bee Gees di
Amerika Serikat. Rekaman album yang akan diedarkan secara internasional segera
dimulai Bee Gees. Robert Stigwood meluncurkan sebuah kampanye promosi
bertepatan dengan dirilisnya album tersebut.
Stigwood menggembar-gemborkan Bee Gees sebagai
"Bakat Baru Paling Penting Tahun 1967", dan sekaligus mulai
membanding-bandingkan mereka dengan The Beatles. "New
York Mining Disaster 1941" adalah singel
kedua mereka di Britania (plat 45 rpm
pertama Bee Gees yang dirilis di Inggris adalah "Spicks
and Specks"). Singel kedua mereka diedarkan ke
stasiun-stasiun radio dengan hanya ditempeli label putih yang sengaja
dikosongkan dan hanya memuat daftar lagu. Beberapa orang DJ tanpa berpikir
panjang segara mengasumsikan singel tersebut sebagai lagu baru dari Beatles,
dan mulai memainkannya berulang-ulang dalam rotasi berat. Taktik tersebut
berhasil mendongkrak lagu "New York Mining Disaster 1941" hingga
sampai di urutan Top 20 di Britania Raya dan Amerika Serikat. Namun penipuan
seperti itu sudah tidak diperlukan lagi untuk mendorong singel kedua Bee Gees,
"To
Love Somebody" untuk masuk deretan Top 20 di
Amerika Serikat. Lagu "To Love Somebody" awalnya diciptakan untuk Otis Redding,
namun berkat suara Barry, lagu tersebut berubah menjadi balada penuh perasaan.
Nantinya "To Love Somebody" mendapat status sebagai lagu pop standar,
dan dinyanyikan ulang oleh ratusan penyanyi, termasuk di antaranya Gram Parsons,
Rod Stewart,
Janis Joplin,
The Animals,
Nina Simone,
dan Michael
Bolton. Singel lainnya, "Holiday"
dirilis di Amerika Serikat, dan sampai di tangga lagu peringkat ke-16. Lagu
"Holiday" berasal dari album yang judulnya sebetulnya kurang tepat, Bee
Gees 1st. Di Amerika Serikat, album tersebut sampai
di urutan ke-7, sementara di Britania Raya sampai di urutan ke-8.
Rekaman album kedua dimulai mengikuti kesuksesan Bee
Gees 1st. Pada waktu itu band ini terdiri dari Barry Gibb pada gitar ritme,
Maurice Gibb pada bas, Vince Melouney
pada gitar lead, dan Colin Petersen
pada drum. Album kedua dirilis akhir 1967, diberi judul Horizontal,
dan berhasil mengulangi kesuksesan album pertama mereka. Dari album Horizontal
lahir singel nomor satu di Britania, "Massachusetts"
(nomor 11 di Amerika), dan singel "World"
yang sampai di urutan nomor 7 tangga lagu Britania. Walaupun sengaja dibuat
untuk lebih bernuansa "rock" dibandingkan album-album sebelumnya,
namun album Horizontal tidak lupa menonjolkan lagu-lagu balada seperti
"And The Sun Will Shine" dan "Really And Sincerely". Album
The Horizontal di Amerika Serikat sampai di peringkat ke-12, sementara
di Britania sampai di peringkat ke-16. Sebagai usaha mempromosikan album Horizontal,
Bee Gees mengadakan konser pertama di Amerika Serikat. Mereka bermain dalam
konser-konser serta di acara televisi seperti The
Ed Sullivan Show dan Laugh In.
Dua singel lainnya menyusul pada awal 1968, yakni lagu
balada "Words"
(#15 di AS, #8 di Britania) dan singel sisi-A dobel "Jumbo"
dan "The Singer Sang His Song". Hingga kini "Jumbo" adalah
singel paling tidak sukses dari Bee Gees, hanya sampai di urutan ke-57 di
Amerika Serikat dan urutan ke-25 di Britania. Bee Gees sendiri berpendapat
bahwa "The Singer Sang His Song" sebagai lagu yang lebih baik dari
"Jumbo". Pendapat tersebut disetujui oleh pendengar di Belanda yang
menempatkan "The Singer Sang His Song" sebagai lagu hit di urutan
ke-3. Singel-singel berikutnya yang masuk ke tangga lagu adalah "I've
Gotta Get a Message to You" (#8 AS, #1
Britania) dan "I
Started A Joke" (#6 AS), keduanya diambil dari album
ketiga, Idea.
Album Idea berhasil sampai di Top 20 tangga album Top 20 (#17) dan
Britania (#4). Setelah mengikuti Bee Gees dalam tur dan acara spesial di
televisi untuk mempromosikan album, Vince Melouney akhirnya keluar setelah
merasa dirinya cenderung ingin memainkan musik berirama blues, dan bukan musik
seperti yang diciptakan Gibb bersaudara. Melouney sendiri terbilang cukup
berprestasi. Lagu yang diciptakannya, "Such A Shame" (dari album Idea)
adalah satu-satunya lagu dari semua album Bee Gees yang tidak ditulis oleh Gibb
bersaudara.
Pada 1969, keretakan mulai terasa di antara anggota Bee
Gees. Robin mulai merasa Stigwood lebih menyukai Barry sebagai frontman.
Album berikutnya yang sebetulnya dibuat sebagai album konsep bernama Masterpeace,
akhirnya berkembang menjadi album ganda berjudul Odessa.
Album Odessa mendapat pujian dari kritikus musik rock yang berpendapat
album tersebut sebagai album terbaik Bee Gees dari tahun 1960-an, lagu Odessa
yang berirama progressive rock, "Marley Purt Drive" dan "Give
Your Best" yang bernuasa country,
serta "Melody Fair" dan "First Of May"
yang balada khas Bee Gees. Namun hanya lagu "First Of May" yang
dijadikan satu-satunya singel dari album Odessa, dan hanya berhasil
sebagai hit kecil-kecilan. Robin sebetulnya berpendapat lagu
"Lamplight" yang ada di sisi sebaliknya harus dijadikan sisi A.
Perbedaan pendapat tersebut membuat Robin mengundurkan diri dari Bee Gees pada
pertengahan tahun 1969 untuk memulai karier solo. Robin Gibb sempat meraih
kesuksesan singkat di Eropa dengan album Robin's
Reign dan lagu hit "Saved By The Bell"
yang sampai di urutan nomor dua. Barry dan Maurice meneruskan Bee Gees tanpa
Robin, dan bahkan mengajak kakak perempuan mereka, Lesley untuk tampil bersama
di atas panggung.
Album kompilasi pertama dari Bee Gees diberi judul Best
of Bee Gees, dan menjagokan singel "Words"
yang sebelumnya tidak pernah dimasukkan ke dalam piringan hitam (LP), ditambah
lagu "Spicks
and Specks" yang pernah menjadi hit di
Australia. Ketika Best
of Bee Gees dirilis sebagai CD, "Spicks and
Specks" digantikan oleh "Tomorrow
Tomorrow" yang juga tidak pernah dimasukkan ke
dalam piringan hitam. Penggantian tersebut disebabkan Polydor tidak lagi
memperoleh hak untuk menerbitkan lagu yang dulunya dirilis di Australia.
"Tomorrow Tomorrow" cukup berhasil sebagai lagu hit di Britania (sampai
di peringkat ke-23), namun di Amerika Serikat mandek di peringkat ke-54. Album
kompilasi Best of Bee Gees sampai di peringkat 10 teratas tangga album
di Amerika Serikat dan Britania Raya.
Sementara Robin berkarier solo, Barry, Maurice, dan Colin
meneruskan Bee Gees, dan merekam album, berikutnya, Cucumber
Castle. Album tersebut dilengkapi dengan acara
spesial di televisi yang ditayangkan di BBC
pada tahun 1971. Colin Petersen bermain drum untuk lagu-lagu dalam album Cucumber
Castle. Namun akhirnya Petersen dipecat dari Bee Gees setelah dimulainya
pengambilan gambar. Adegan yang berisi Patersen dibuang sewaktu dilakukan
penyuntingan tahap akhir film tersebut. Singel unggulan "Don't
Forget to Remember" berhasil menjadi hit besar di
Britania Raya dan menduduki peringkat nomor dua, tapi gagal di Amerika Serikat
dan hanya sampai di peringkat 73. Dua singel berikutnya, "I.O.I.O."
dan "If I Only Had My Mind On Something Else" tidak terlalu sukses
meskipun sempat masuk juga dalam tangga lagu Eropa, Britania dan Amerika
Serikat. Setelah itu, Barry dan Maurice memutuskan untuk berpisah. Saat itu Bee
Gees tampaknya sudah berakhir. Barry merekam album solo yang tidak pernah
dirilis secara resmi. Meskipun demikian, lagu "I'll Kiss Your Memory"
sempat dirilis sebagai singel tanpa banyak diminati oleh penggemar. Sementara
itu, Maurice merilis singel "Railroad", dan membintangi sandiwara
musikal Sing A Rude Song di West
End.
Awal 1970-an
Tiga Gibb bersaudara mengadakan reuni pada akhir tahun
1970, dan menulis serangkaian lagu mengenai sakit hati dan kesepian. Meskipun
tidak terlalu sukses di tangga album Britania, lagu-lagu Bee Gees kembali
menjadi hit di Amerika Serikat. "Lonely Days"
(dari piringan hitam reuni 2 Years On
sampai di nomor 3, sementara "How
Can You Mend a Broken Heart" (dari Trafalgar)
berhasil menjadi singel nomor satu yang pertama dari Bee Gees di Amerika
Serikat. Lagu-lagu Bee Gees dijadikan lagu tema dalam film Melody
produksi tahun 1971. Pada 1972, mereka menempatkan singel "My
World" di urutan 16, dan "Run
To Me" dari LP To
Whom It May Concern. Lagu "Run To
Me" berhasil mengembalikan Bee Gees di peringkat 10 teratas tangga lagu
Britania setelah sempat absen selama tiga tahun.
Namun pada tahun 1973, kepopuleran Bee Gees kembali
anjlok. Album Life
in a Tin Can yang mengetengahkan singel unggulan "Saw
a New Morning" tidak laku, dan singel tersebut
terhenti di urutan ke-94. Kegagalan tersebut diikuti oleh sebuah album yang
tidak dirilis (dikenal sebagai album A Kick in the Head Is Worth Eight in
the Pants). Album kompilasi kedua, Best
of Bee Gees, Volume 2 dirilis pada tahun 1973,
meskipun nantinya tidak berhasil mengulangi kesuksesan album kompilasi Volume
1.
Berkat advis dari Ahmet
Ertegün, direktur label Atlantic
Records yang menangani Bee Gees di Amerika,
Stigwood mengatur agar grup ini dapat rekaman di bawah pengarahan Arif Mardin
yang seorang produser musik soul ternama. Piringan hitam hasilnya diberi judul Mr.
Natural. Di dalamnya berisi lebih sedikit lagu
balada dan memberi pertanda akan adanya perubahan dalam musik Bee Gees
selanjutnya ke arah R&B.
Namun setelah album tersebut terbukti gagal menarik minat pendengar, Mardin
mendorong mereka untuk bermain musik dengan gaya musik soul.
Gibb bersaudara juga mencoba membentuk band pengiring
yang dapat meniru suara band di studio ketika bermain di atas panggung. Gitaris
lead Alan Kendall
sudah bergabung sejak tahun 1971, namun tidak diberi banyak kesempatan hingga
dibuatnya album Mr. Natural. Dalam album tersebut mereka merekrut pemain
drum Dennis Bryon, dan kemudian menambahnya dengan pemain kibor mantan Strawbs
bernama Blue Weaver, hingga akhirnya formasi "band Bee Gees" menjadi
lengkap pada akhir tahun 1970-an. Maurice yang sebelumnya pernah memainkan
piano, gitar, organ, mellotron,
dan bass guitar, atau bahkan alat musik eksotis seperti mandolin
dan Moog,
saat itu membatasi diri hanya bermain bas di atas panggung.
Atas saran Eric
Clapton, Gibb bersaudara pada awal tahun 1975
pindah ke Miami, Florida, untuk rekaman. Setelah memulainya dengan lagu-lagu
balada, mereka akhirnya mengabulkan desakan Mardin dan Stigwood agar menciptakan
lebih banyak lagu-lagu disko
yang lebih ritmis. Hasilnya adalah lagu "Jive Talkin'"
yang berhasil menjadi singel nomor satu yang kedua dari Bee Gees di Amerika
Serikat, diikuti "Nights
on Broadway" yang sampai di peringkat ke-7. Lagu
yang disebut terakhir menampilkan upaya pertama Barry Gibb untuk menyanyi
secara falsetto
untuk vokal latar menjelang akhir lagu yang dilakukannya sesuai saran Arif Mardin.
Robin juga mulai menyanyi secara falsetto pada beberapa bagian dari lagu. Bee
Gees merasa puas dengan warna musik mereka yang baru. Kali ini penggemar juga
menyetujuinya, dan piringan hitam Main Course
meroket di tangga-tangga album. Setelah album Idea pada tahun 1968, Main
Course adalah album kedua Bee Gees yang berhasil mencetak dua singel Top 10
di Amerika Serikat. Album Main Course juga menjadi album Bee Gees
pertama yang masuk dalam tangga lagu R&B. Mardin selanjutnya tidak dapat
bekerja sama dengan Bee Gees, namun mereka masih dapat mengajak Albhy Galuten
dan Karl
Richardson yang sebelumnya membantu Mardin sewaktu
rekaman Main Course. Tim produksi Galuten-Richardson nantinya menjadi
tulang punggung Bee Gees hingga berakhirnya dekade 1970-an.
Album berikutnya, Children
of the World dipenuhi dengan kegemaran baru Barry
menyanyi falsetto dihiasi permainan synthesizer disko yang menghentak dari
Weaver. Album tersebut mengunggulkan singel "You
Should Be Dancing" yang melesatkan Bee Gees ke puncak
kemasyhuran yang belum pernah mereka capai sebelumnya di Amerika Serikat. Meskipun
demikian, warna musik Bee Gees yang sudah berubah menjadi R&B/disko
membuatnya tidak begitu populer lagi di kalangan penggemar sejati dari tahun
1960-an. Sebagai sebuah band, Bee Gees akhirnya lebih cenderung ke arah band
yang memainkan musik rock, dengan permainan gitar ritme dan drum yang
menghentak mengiringi suara falsetto.
Akhir 1970-an: Saturday
Night Fever
Sebagai lanjutan untuk album live Here
at Last... Bee Gees... Live yang sukses, Bee Gees
setuju dengan usul Stigwood agar berpartisipasi dalam rekaman album soundtrack Saturday
Night Fever soundtrack. Keputusan tersebut
ternyata menjadi titik balik dalam karier mereka. Dampak budaya dari film dan
album soundtrack Saturday Night Fever sangat mengguncang, tidak hanya di
Amerika Serikat, melainkan juga di seluruh dunia. Saturday Night Fever
melontarkan budaya disko
yang waktu itu sedang berkembang ke permukaan.
Meskipun demikian, Bee Gees sebetulnya baru terlibat
dalam pengerjaan film Saturday Night Fever pada tahap pascaproduksi
Seperti pernah dinyatakan oleh John
Travolta, "Bee Gees bahkan pada awalnya tidak
pernah terlibat dalam film itu ... Aku waktu itu berdansa diiringi lagu-lagu
Stevie Wonder
dan Boz Scaggs."[8]
Bee Gees kemudian ditugaskan oleh produser Robert Stigwood untuk membuat
lagu-lagu film Saturday Night Fever. Gibb bersaudara menciptakan
lagu-lagu untuk film Saturday Night Fever "hampir-hampir hanya
dalam satu akhir pekan" di studio
Château d'Hérouville, Perancis.[8]
Barry Gibb mengenang reaksi Stigwood dan penyelia musik Bill Oakes ketika
mereka tiba dan mendengar pita demo hasilnya:
“
|
Mereka sangat terkejut dan mengatakan kalau lagu-lagu itu akan
jadi hebat. Kami sendiri tidak tahu konsep film itu, kecuali beberapa contoh
skenario kasar yang dibawa mereka ... Anda harus ingat bahwa waktu itu,
kami sudah hampir tidak punya kesempatan untuk sukses lagi, tahun 1975,
sekitar waktu itu, musik Bee Gees pada dasarnya sudah terdengar payah. Kami
perlu sesuatu yang baru. Kami sudah tidak punya lagu hit selama kira-kira
tiga tahun. Jadi kami merasa, oh Tuhan, kami sudah habis. Begitulah usia
harapan hidup kami, seperti halnya sebagian besar grup-grup dari akhir
'60-an. Jadi, kami harus menemukan sesuatu. Kami tidak tahu apa yang akan
terjadi.[8]
|
”
|
Bill Oakes yang mengawasi pembuatan soundtrack,
menegaskan bahwa Saturday Night Fever
tidak memulai demam disko, melainkan hanya memperpanjangnya: "Disko sudah
hampir menemui ajalnya. Sekarang ini, Fever (maksudnya Saturday Night
Fever) dikatakan berjasa memulai kegilaan disko, tapi sebenarnya tidak.
Faktanya film itu hanya memberi napas baru untuk sebuah genre musik yang
sebenarnya sudah mau mati.”
Tiga singel Bee Gees ("How
Deep Is Your Love", "Stayin' Alive",
dan "Night Fever")
sukses sebagai singel nomor satu di Amerika Serikat dan sebagian besar
negara-negara dunia, sekaligus meluncurkan musik disko ke puncak kejayaannya.
Bee Gees juga menulis lagu "If
I Can't Have You" yang menjadi singel nomor satu untuk
Yvonne Elliman.
Film Saturday Night Fever
begitu populer hingga ada dua versi lagu "More
Than a Woman" yang diputar di radio-radio: satu
versi dari Bee Gees yang terselip sebagai salah satu lagu dalam album
soundtrack, dan satu versi lainnya dari Tavares
yang justru menjadi hit. Dunia musik pop saat itu menjadi ramai oleh lagu-lagu
ciptaan Bee Gees. Dalam periode delapan bulan yang dimulai sejak musim Natal
1977, Gibb bersaudara menulis enam buah lagu yang sampai di posisi puncak
tangga lagu Amerika Serikat untuk 25 minggu dari 32 minggu berturut-turut. Tiga
buah lagu dibawakan sendiri oleh mereka, dua buah lagu dibawakan oleh adik
mereka, Andy Gibb, dan satu buah lagu lagi dari Yvonne Elliman.
Berkat kesuksesan filmnya, album soundtrack Saturday
Night Fever berhasil memecahkan sejumlah rekor dunia musik rekaman,
termasuk album paling laris dalam sejarah industri rekaman saat itu. Albumnya
terjual lebih dari 40 juta kopi, dan menjadikan Saturday Night Fever
sebagai salah satu album soundtrack terlaris di dunia. Hingga kini Saturday
Night Fever berada di urutan ke-4 album
terlaris sepanjang masa di seluruh dunia.
Pada masa-masa itu pula, Barry dan Robin menciptakan lagu
"Emotion" untuk Samantha Sang
yang berhasil menjadilagu hit Top 19 (Bee Gees sebagai vokal latar). Barry juga
menulis lagu judul untuk versi film dari drama musikal Broadway Grease.
Lagu Grease
yang dibawakan Frankie
Valli berhasil menjadi singel nomor satu. Andy Gibb, adik bungsu Gibb bersaudara juga
ikut berkarier di bidang musik mengikuti jejak kakak-kakaknya. Andy berhasil
menjadi penyanyi idol yang cukup sukses. Tiga singel pertama Andy Gibb
diproduksi oleh Barry Gibb, dan semuanya sampai di puncak tangga lagu Amerika
Serikat. Pada Maret 1978, Bee Gees menguasai dua posisi puncak di tangga lagu
Amerika Serikat dengan "Night Fever" dan "Stayin' Alive".
Prestasi Bee Gees saat itu merupakan peristiwa langka yang hanya pernah dicapai
oleh The Beatles. Di tangga lagu Billboard
Hot 100 Amerika Serikat untuk 8 April 1978, lima
lagu ciptaan Gibb bersaudara secara bersamaan berhasil masuk peringkat sepuluh
lagu teratas: "Night Fever", "Stayin' Alive", "If I
Can't Have You", "Emotion", dan "Love is Thicker Than
Water". Dominasi tangga lagu seperti dicapai Bee Gees sebelumnya hanya
pernah terjadi pada bulan April 1964 ketika The Beatles menempatkan lima lagu sekaligus
di urutan lima teratas tangga lagu Amerika Serikat. Barry Gibb menjadi
satu-satunya pencipta lagu yang memiliki empat hit nomor satu secara
berturut-turut di Amerika Serikat, sekaligus memecahkan rekor yang pernah
dipegang oleh John Lennon dan Paul McCartney pada tahun 1964. Keempat lagu
tersebut adalah "Stayin' Alive", "Love Is Thicker Than
Water", "Night Fever", dan "If I Can't Have You".
Bee Gees juga membintangi film Sgt.
Pepper's Lonely Hearts Club Band (1978) bersama Peter Frampton.
Filn tersebut secara bebas terinspirasi oleh album klasik Beatles dari tahun
1967. Film tersebut sudah dipromosikan besar-besaran sebelum diedarkan sehingga
diperkirakan bakal sukses besar secara komersial. Namun ternyata film itu
kurang koherensi sehingga kritikus film mengritiknya habis-habisan dan publik
menyambutnya dengan dingin. Meskipun beberapa dari lagu film Sgt. Pepper's
Lonely Hearts Club Band berhasil masuk dalam tangga lagu, penjualan
albumnya berakhir dengan kegagalan besar. Single "Oh!
Darling" yang diciptakan Robin Gibb berhasil
sampai di urutan ke-15 di Amerika Serikat. Sebelumnya, Bee Gees pernah merekam
ulang tiga lagu Beatles:
"Golden
Slumbers/Carry
That Weight", "She
Came in Through the Bathroom Window", dan "Sun
King" untuk film dokumenter musik All
This and World War II.
Album berikut dari Bee Gees setelah Saturday Night
Fever adalah Spirits
Having Flown album. Album itu melahirkan tiga lagi hit
nomor satu: "Too
Much Heaven", "Tragedy",
dan "Love
You Inside Out." Ketiga lagu tersebut membuat Bee
Gees memiliki enam singel nomor satu di Amerika secara berturut-turut dalam
waktu setahun setengah (rekor ini kemudian dipecahkan oleh Whitney Houston).
Lagu "Too Much Heaven" disumbangkan Bee Gees kepada UNICEF dalam
konser amal Music
for UNICEF Concert di Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada Januari 1979. Konser yang disiarkan
di seluruh dunia itu diadakan oleh Bee Gees, Robert
Stigwood, dan David
Frost untuk UNICEF.
Gibb bersaudara menyumbangkan royalti atas lagu "Too Much Heaven"
untuk keperluan amal. Hingga tahun 2007, lagu itu telah menghasilkan lebih dari
AS$11 juta untuk UNICEF.
Sepanjang musim panas 1979, Bee Gees memulai tur konser terbesar di Amerika
Serikat dan Kanada. Tur Spirits
Having Flown itu berlangsung di 38 kota. Bee Gees
memproduksi sebuah video untuk lagu "Too
Much Heaven" yang disutradarai oleh pembuat film
Miami, Martin Pitts dan diproduksi oleh Charles Allen. Dengan video ini, Pitts
dan Allen memulai hubungan mereka yang tahan lama dengan Gibb bersaudara.
Bee Gees juga berhasil membuat sebuah lagu hit berirama country
pada tahun 1979 dengan "Rest Your Love On Me". Sisi sebaliknya dari
singel tersebut, "Too
Much Heaven", juga berhasil masuk urutan Top 40
tangga lagu country. Pada 1981, versi "Rest Your Love On Me" yang
dibawakan Conway Twitty
berhasil sampai di puncak tangga lagu musik country.
Kesuksesan Bee Gees berakhir bersamaan dengan meletusnya
gelembung disko. Pada akhir 1979, kepopuleran musik disko menurun secara
drastis, dan kebencian terhadap musik disko hampir menamatkan karier Bee Gees.
Stasiun-stasiun radio di Amerika Serikat mulai mempromosikan "Akhir Pekan
Bebas Bee Gees". Setelah berada di puncak kejayaan dari tahun 1975 hingga
1979, Bee Gees baru kembali dapat memasukkan satu lagu di urutan Top 10 pada
tahun 1989. Meskipun demikian, kepopuleran Bee Gees di dunia internasional
tidak terlalu hancur. Barry Gibb menganggap kesuksesan album soundtrack Saturday Night Fever
sebagai berkah sekaligus kutukan:
“
|
Fever jadi Nomor 1 setiap minggu ... Itu
sudah bukan sebuah album hit yang biasa. Singel itu menjadi Nomor 1 setiap
minggu selama 25 minggu. Saat itu memang benar-benar menakjubkan, gila, luar
biasa. Aku ingat diriku tidak dapat menjawab telepon, dan aku ingat orang-orang
memanjat dinding saya. Aku sangat bersyukur ketika semuanya sudah berakhir.
Saat itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Dalam jangka panjang, kehidupan
Anda lebih baik jika tidak seperti itu secara terus-menerus. Meskipun itu
menyenangkan.
|
”
|
Diskografi
Album studio
Album konser
Tahun
|
Judul
|
||
1977
|
#8
|
—
|
|
1998
|
#72
|
#4
|
Album soundtrack
Tahun
|
Judul
|
Tangga album
AS |
Tangga album
Britania |
1977
|
Saturday Night Fever
|
#1
|
#1
|
1983
|
Staying Alive
|
#6
|
#14
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar