Translate

Minggu, 14 September 2014

Dasar untuk menulis lagu

lagu adalah suatu inspirasi dari dalam diri kita yang kita tuangkan ke dalam bentuk tulisan , yang berisikan banyak skali makna. dengan lagu kita dapat membuat hati tenang, bahagia , bahkan sedih. berikut adalah beberapa tips cara membuat lagu..:
1. Gunakan Tema-tema tertentu
Tema merupakan penuntun kemana kita akan mengarahkan lirik lagu kita, apakah itu tentang persahabatan, cinta, kekecewaan dan sebagainya. dengan mengadopsi suatu tema maka lirik yang akan kita buat menjadi terarah, maka sebelum membuat lirik maka tentukanlah tema yang menurut anda bagus.
2. Penggunaan hurup Vokal dan Konsunan di Akhir Kalimat
Penggunaan huruf Vokal dan Konsunan di dalam sebuah lirik lagu menurut saya adalah faktor yang paling penting dalam membuat lagu, karena dengan penempatan hurup vokal dan konsunan yang sesuai, lagu kita akan mengalir seperti air dan sangat enak untuk didengar.
Huruf vokal yang digunakan “A”, “I”,”U”,”E”, “O”
Huruf vokal “A” digunakan di akhir kalimat untuk membentuk nada panjang, juga digunakan untuk menemani huruf konsonan apabila ingin dibentuk nada yang panjang.
contoh :
Aku pulang . . . . -> lirk lagu SO7 – berhenti berharap
Huruf vokal “I” Diletakan di akhir kalimat lagu untuk nada pendek saja.
Huruf vokal “U” Diusahakan jangan ditempatkan di akhir sebuah kalimat lirik.
Huruf vokal “E” Biasanya jarang digunakan untuk akhir kalimat lirik.
Huruf vokal “O”Digunakan untuk mengisi pada melodi, intro atau sebagainya.. jarang digunakan dalam akhir kalimat lirik.
Huruf Konsonan adalah selain kelima huruf diatas
Usahakan jangan menggunakan huruf konsonan di akhir kalimat kata, tapi apabila terpaksa maka gunakanlah cara berikut :
sebelum huruf konsonan untuk nada panjang usahakan cari kata berakhiran konsonan yang memiliki huruf vokal di depannya
contoh : Pulang , Menghadang, Dendangkan, Berakhir dan sebaginya.
3. Pola lagu
Yang ketiga adalah pola lagu. Pola lagu berfungsi menentukan tingkat kejenuhan terhadap lagu kita, semakin banyak pengulangan ref atau penempatan lirik yang salah akan membuat tingkat kejenuhan pendengar semakin meningkat.
Perhatikan pola lagu d’masiv berikut
Lirik lagu d’masiv – cinta ini membunuh ku.
A
Kau membuat, ku berantakan.
Kau membuat, ku tak karuan.
Kau membuat, ku tak berdaya.
Kau menolak ku, acuhkan diri ku.
A
Bagaimana, caranya untuk,
meruntuhkan, kerasnya hati mu.
Ku sadari, ku tak sempurna,
ku tak seperti, yang kau inginkan.
B
[Reff:]
Kau hancurkan aku dengan sikap mu,
tak sadarkah kau telah menyakiti ku.
Lelah hati ini meyakinkan mu,
cinta ini, membunuh ku.
A
Bagaimana, caranya untuk,
meruntuhkan, kerasnya hati mu.
Ku sadari, ku tak sempurna,
ku tak seperti, yang kau inginkan.
B
Kau hancurkan aku dengan sikap mu,
tak sadarkah kau telah menyakiti ku.
Lelah hati ini meyakinkan mu,
cinta ini, membunuh ku.
Lirik diatas belum lirik lengkap dari syair lagu d’masiv namun sebagai contoh saja agar memudahkan pemahaman terhadap pola lagu. Huruf A-A-B-A-B di atas bukanlah merupakan chord dari lagu d’masiv tapi merupakan huruf yang menandakan pola lagu. Jadi pola untuk lagu d’masiv dengan lirik yang belum lengkap itu adalah A-A-B-A-B. Sekarang apakah anda sudah paham mengenai pola lagu, jadi perhatikanlah penempatan pola lagu yang anda buat untuk mengurangi tingkat kejenuhan terhadap lagu anda.
4. Bahasa Lirik
Bahasa lirik merupakan kata-kata yang kita rangkai sehingga menjadi suatu kalimat yang apik, kadang-kadang sebuah bahasa lirik hanya dapat dimengerti oleh si pembuat lagu dan dapat diartikan berbeda oleh sang pendengar, namun membuat sebuah bahasa lirik yang mudah dimengerti sangatlah dianjurkan. contohnya saja lagu “Mimpi yang Sempurna-Peterpan” saya anggap mempunyai bahasa lirik yang tersirat, dan bagi masing-masing pendengar dapat mengartikannya sendiri. Sedangkan Lagu Ungu biasanya mempunyai kalimat dan tema yang jelas, sehingga pemahaman dari masing-masing pendengar tidaklah jauh berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar