TANGGA NADA 

Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do.

• Skala mayor
• Skala minor
• Skala kromatik
• Skala pentatonik

SKALA MAYOR
Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu Tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.
Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah C, D, E, F, G, A, B, C'

CIRI-CIRI SKALA MAYOR
Ciri-cirinya adalah:

• Bersifat riang gembira
• Bersemangat
• Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
• Mempunyai pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½

SKALA MINOR
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik keenam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor.

CIRI-CIRI SKALA MINOR

Ciri-cirinya adalah:

• Bersifat sedih
• Kurang Bersemangat
• Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A

Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1

 SKALA KROMATIK 

Skala kromatik adalah suatu skala yang berjarak setengah nada, seperti A,A#,B,C,C#,D, dan seterusnya. 

SKALA PENTATONIK 

Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf. Skala pentatonik biasanya digunakan sebagai dasar dalam memainkan jenis musik blues . Ada dua skala pentatonik yang paling sering digunakan yaitu skala pentatonik "Major dan skala pentatonik "Minor" . Pola interval pada skala penatonik "Major" adalah M2-M2-m3-M2-m3 , sementara pada skala pentatonik "Minor" adalah m3-M2-M2-m3-M2.
Skala pentatonik ditemukan di seluruh dunia: dalam tuning krar di Ethiopia dan gamelan di Indonesia, juga pada melodi dari lagu spiritual Afrika-Amerika dan komponis Claude-Achille Debussy. Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional di Indonesia misalnya pada musik gamelan.