10 KISAH DIBALIK SEBUAH SEJARAH BAND KELAS DUNIA
Kisah dibalik sebuah sejarah tentunya sangat mengesankan. Dalam
sejarah musik rock, banyak situasi tak disengaja yang kemudian
melahirkan legenda. Dan dibalik legenda itu tentunya ada cerita yang
jarang terungkap. Namun terpikirkah oleh kita bahwa dibalik lahirnya
sebuah legenda, ada moment dimana legenda itu bisa saja tidak pernah
ada. Inilah beberapa kisah dimana 'moments that nearly destroyed rock.'
1. Seandainya Keith Richards Langsung Tertidur
Pada
tahun 1965 Rolling Stones mencetak hit single bertajuk “Satisfaction.”
Tapi tak banyak yang tahu kalau gitaris Keith Richards hampir tidak
dapat menyelesaikan lagunya. Suatu pagi saat tur di Florida, Keith baru
saja pulang ke motel dengan membawa ide lagu. Dengan gitar dia kemudian
merekam sebuah riff. Karena teler, mungkin ngantuk, Keith ketiduran.
Ketika
terbangun dan memutar kembali hasil rekaman, Keith Richards menemukan
hanya ada sebait riff dan selanjutnya selama 45 menit pita rekaman hanya
berisi dengkuran. Tapi itu cukup baginya untuk menunjukkan rekaman itu
kepada Mick Jagger, yang kemudian menyelesaikan lagu itu.
Seandainya
saja, saat pulang ke motel Keith langsung tertidur dan lupa merekam
riff gitar itu, mungkin dunia tak akan pernah mendengar lagu legendaris
“Satisfaction.”
2. Seandainya Slash Lolos Audisi Poison
Pada
pertengahan 80-an, Slash memutuskan keluar dari band Hollywood Rose
(cikal bakal Guns N Roses) dan ikut audisi didepan Bret Michaels untuk
menjadi gitaris Poison. Slash lolos.
Dalam wawancaranya dengan
Classic Rock Revisited pada 2010, Slash mengungkapkan, dia sudah
memutuskan bergabung dengan Poison, namun akhirnya menarik diri karena
menolak mengunakan make-up saat manggung. Posisi Slash kemudian diambil
alih .C.C. Deville.
Dan bisa dibayangkan, seandainya Slash
jadi bergabung dengan Poison, mungkin nama Guns N Roses tidak akan
sebesar saat ini. Atau malah mungkin Poison yang jadi ikon rock n roll.
3. Seandainya Nikki Sixx Tidak Bangkit Lagi
Pada
23 Desember 1987, Motley Crue hampir saja bubar karena salah satu
pendirinya, bassis Nikki Sixx meninggal dunia karena over dosis. Namun
Sixx yang secara medis sudah dianggap meninggal itu ternyata bangkit
kembali.
Pasca 'kebangkitan' Nikki Sixx, Motley Crue kemudian
merilis sebuah album yang menuai sukses besar di jagad musik rock dan
membawa nama mereka menjadi kian meraksasa, “Dr. Feelgood.”
Setelah
era kejayaan Motley Crue, nama Nikki masih menjulang bersama band
barunya Sixx: A.M, kemudian menjadi host radio terkenal, penulis buku,
dan fotografer.
“I am extremely grateful to be able to look back
over these last 25 years and have all the memories that would of
otherwise gone down in flames,” kata Nikki. Bayangkan jika Nikki Sixx
benar-benar tidak bangkit.
4. Seandainya Tony Iommi Tak Kehilangan Dua Ujung Jari.
Karir
musik Tony Iommi hampir berakhir cepat. Di usia 17 tahun, Iommi
kecelakaan di pabrik yang mengakibatkan hilangnya ujung jari tengah dan
jari manis tangan kanannya.
Namun setelah sembuh dari luka, Iommi
tak putus asa dalam bermain gitar. Dia kemudian menggunakan gitar yang
disesuaikan dengan kondisi cacat jarinya, dengan seteman down-tuned
string untuk memudahkan permainannya. Dan cara bermain gitar seperti itu
kemudian hari menciptakan signature-sound untuk Black Sabbath.
Rupanya,
kecelakaan tragis Tony Iommi ternyata menjadi berkat buat musik heavy
metal. Mungkin kalau Iommi mengalami kecelakaan lebih buruk, kita tak
akan pernah mendengar raungan gitar ala Black Sabbath. Dan bisa jadi
band itu tak pernah ada.
5. Seandainya John Frusciante Tidak Kembali
Menyusul
kematian tragis gitaris Hillel Slovak, Red Hot Chili Peppers merekrut
John Frusciante sebagai gitaris baru. Frusciante berkontribusi untuk
album ‘Mother’s Milk’ dan ‘Blood Sugar Sex Magik.’ dua album yang
mengfhantar nama RHCP ke tinggat tertinggi di jagad musik. Namun tak
lama setelah kesuksesan itu Frusciante hengkang. Dia kemudian digantikan
Dave Navaro dan RHCP merilis album 'One Hot Minute' yang gagal.
Thankfully, Frusciante bergabung kembali dengan group pada 1998 dan RHCP
merilis 'Californication', dilanjutkan 'By the Way' dan 'Stadium
Arcadium.'
Tak bisa disangkal John Frusciante adalah salah
satu titik popularitas RHCP. Bayangkan jika Friusciante tidak kembali
bersama RHCP. Mungkin nama band itu hanya jadi kenangan.
6. Seandainya Maynard James Keenan Tetap Menjadi Interrior Designer
Banyak
rocker pindah ke California agar bisa menjadi terkenal. Namun Maynard
James Keenan justru pindah ke Los Angeles karena lebih tertarik dengan
mengejar karir di bidang desain interior, set dekorasi dan konstruksi.
Keenan
yang berasal dari Ohio dan menempuh pendidikan di Kendall College of
Art and Design, Grand Rapids, Michigan. Tapi sebelum menempuh pendidikan
design, dia pernah menjadi tentara dan menekuni pendidikan di West
Point Prep School. Dia mendapatkan nickname Maynard semasa bertugas
sebagai US Army.
Saat tiba di LA dan mulai berkarir di bidang
design interrior itu, untungnya Keenan bertemu gitaris Adam Jones dalam
sebuah pesta dan mereka kemudian sepakat untuk nge-band bareng dalam
sebuah group yang akan jadi cikal bakal Tool.
Bayangkan
kalau Keenan tetap berkarir sebagai interior-designer atau bahkan tetap
menjadi tentara, tentunya dia tak akan pernah menjadi vokalis rock papan
atas bersama Tool dan A Perfect Circle.
7. Seandainya John Lennon Tidak Meminta Maaf
Pada
tahun 1966, John Lennon, dalam sebuah wawancara dengan London Evening
Standard, berbicara tentang keyakinannya bahwa agama Kristen sedang
sekarat, bahkan dia mengatakan tentang The Beatles, “We’re more popular
than Jesus now.”
Di Amerika, kutipan ini diambil di luar konteks,
sehingga memicu reaksi besar yang berpusat di Alabama, di mana dua disc
jockey radio memulai boikot The Beatles dengan membakar plat rekaman
mereka.
Insiden ini bisa menghancurkan karir grup rock
paling penting sepanjang waktu - tetapi untungnya kehebohan bisa
berakhir setelah Lennon mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf
dalam sebuah konferensi pers.
8. Seandainya Randy Rhoads Tidak Ikut Audisi
Ozzy
Osbourne adalah salah satu punggawa metal paling berpengaruh sepanjang
masa, namun pada akhir tahun 1979 mantan vokalis Black Sabbath ini
menganggur, bangkrut dan mencoba solo karir.
Selama audisi untuk
band barunya, seorang bernama Randy Rhoads. Gitaris yang bukan penggemar
Sabbath, Rhoads bahkan tidak ingin ikut audisi, dia melakukannya hanya
atas desakan dari seorang teman.
Dalam audisi Rhoads hanya
memainkan beberapa riff sebagai pemanasan namun Ozzy Osbourne langsung
tergila-gila. Tanpa pikir panjang Ozzy langsung merekrut Rhoads. Sulit
dibayangkan karir solo Ozzy Osbourne apakah akan cermerlang seperti
sekarang jika tanpa kehadiran Randy Rhoads.
9. Seandainya Tidak Ada Nasihat Ibunda Grohl
Ketika
Grohl bertemu Cobain dan bassist Krist Novaselic, ia sedang tur dengan
teman-temannya di band hardcore Scream. Kurt dan Krist memintanya untuk
bergabung dengan grup mereka,. Namun Dave tak segera mengiyakan
permintaan itu. Dia menemui ibunya untuk meminta nasihat. "Ibu
mengatakan kepada saya ada saat-saat dalam hidup ketika kita harus
melakukan apa yang terbaik untuk diri sendiri," kata Grohl dalam
wawancaranya bersama Guardian. Berkat pesan ibu itu, Dave Grohl
memutuskan bergabung dengan Nirvana.
Kita tidak pernah tahu
apakah Nirvana akan sebesar ini tanpa Grohl, apakah album 'Nevermind'
akan meledak tanpa Grohl. Tanpa saran dari Ibunda Grohl, kita tidak
pernah tahu apa yang terjadi kemudian.
10. Seandainya eddie dan alex tidak mencuri kesempatan.
eddie
awalnya bermain drum dan alek bermain gitar tanpa sepengetahuan
masing2, eddie curi2 kesempatan bermain gitar begitupun sebaliknya alex
curi2 kesempatan bermain drum
seandainya eddie van halen dan alex van
halen sama2 tidak saling curi kesempatan, mungkin gak kan pernah ada
tehnik two handed tapping yang di populerkan eddie van hallen dan
mungkin van halen gak akan pernah menjadi band legend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar